Jumat, 02 Desember 2016
Selasa, 22 Maret 2016
Wanita-wanita yang Berpakaian tapi Telanjang
Wanita-wanita
yang Berpakaian tapi Telanjang
Abu Hurairah radhiyallahu’anhu, Rasulullah
shallallahu’alaihi wa sallam bersabda,
صِنْفَانِ
مِنْ أَهْلِ النَّارِ لَمْ أَرَهُمَا قَوْمٌ مَعَهُمْ سِيَاطٌ كَأَذْنَابِ
الْبَقَرِ يَضْرِبُونَ بِهَا
Minggu, 20 Maret 2016
TUNTUNAN IBADAH MAHDHAH BAB THAHARAH
T
H A H A R A H
(Tatacara
Wudhu, Tayamum dan Mandi Wajib)
(Transkrip
Tuntunan Ibadah Mahdlah Majlis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah)
1.
TATACARA BERWUDLU
Sebagai Umat Islam, kita
tentu berusaha mencontoh Rasulullah Shalallahu ’Alaihi Wassalam dalam dalam hal
Berwudlu, Tayamum dan Mandi Wajib. Untuk itu, mari kita perhatikan Firman Allah
dalam Al Qur’an Surat Al Maidah (5) ayat 6, yang berbunyi sebagai berikut :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا
إِذَا قُمْتُمْ إِلَى الصَّلاةِ فَاغْسِلُوا وُجُوهَكُمْ وَأَيْدِيَكُمْ إِلَى
Sabtu, 19 Maret 2016
DOA BERLINDUNG DARI KEBURUKAN KAYA DAN MISKIN
Segala puji bagi
Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam kepada Nabi kita Muhammad,
keluarga dan sahabatnya.
Saat ini kami akan
menyajikan kembali kumpulan do’a singkat namun penuh makna. Do’a ini disajikan
oleh Yahya bin Syarf An Nawawi rahimahullah dalam kitabnya Riyadhus
Sholihin.
Do’a yang akan kita
angkat adalah do’a berlindung dari keburukan kaya dan fakir. Do’a ini teramat
penting bagi kita karena kadang kekayaan dan kemiskinan mendatangkan kebaikan,
kadang pula mendatangkan keburukan. Semoga bermanfaat.
Hadits selengkapnya
sebagai berikut.
DO’A MOHON DIJAUHKAN DARI KEDENGKIAN
DO’A
MOHON DIJAUHKAN DARI KEDENGKIAN
رَبَّنَا
اغْفِرْ لَنَا وَلإخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالإيمَانِ وَلا تَجْعَلْ فِي
قُلُوبِنَا غِلا لِلَّذِينَ آمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ
"Ya
Tuhan kami, beri ampunlah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman
lebih dahulu dari kami, dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam hati
kami terhadap orang-orang yang beriman; Ya Tuhan kami, sesungguhnya Engkau Maha
Penyantun lagi Maha Penyayang". (QS. Al Hasyr (59) : 10)
DO’A AGAR DIPERBAIKI SEGALA URUSAN
DO’A
AGAR DIPERBAIKI SEGALA URUSAN
اللَّهُمَّ أَصْلِحْ لِى دِينِىَ الَّذِى هُوَ عِصْمَةُ
أَمْرِى وَأَصْلِحْ لِى دُنْيَاىَ الَّتِى فِيهَا مَعَاشِى وَأَصْلِحْ لِى
آخِرَتِى الَّتِى فِيهَا مَعَادِى وَاجْعَلِ الْحَيَاةَ زِيَادَةً لِى فِى كُلِّ
خَيْرٍ وَاجْعَلِ الْمَوْتَ رَاحَةً لِى مِنْ كُلِّ شَرٍّ
“Ya Allah perbaikilah bagiku agamaku
sebagai benteng urusanku; perbaikilah bagiku duniaku yang menjadi tempat
kehidupanku; perbaikilah bagiku akhiratku yang menjadi tempat kembaliku!
Jadikanlah ya Allah kehidupan ini penambah kebaikan bagiku dan jadikanlah
kematianku sebagai kebebasanku dari segala kejelekan”. (HR. Muslim)
DOA MEMOHON KETENTRAMAN HATI
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ عَبْدُكَ، ابْنُ عَبْدِكَ، ابْنُ أَمَتِكَ، نَاصِيَتِيْ بِيَدِكَ، مَاضٍ فِيَّ حُكْمُكَ عَدْلٌ
فِيَّ
قَضَاؤُكَ، أَسْأَلُكَ بِكُلِّ اسْمٍ
هُوَ لَكَ، سَمَّيْتَ بِهِ نَفْسَكَ، أَوْ أَنْزَلْتَهُ
فِيْ كِتَابِكَ أَوْ عَلَّمْتَهُ أَحَدًا مِنْ خَلْقِكَ، أَوِ اسْتَأْثَرْتَ بِهِ فِيْ عِلْمِ الْغَيْبِ عِنْدَكَ أَنْ
تَجْعَلَ الْقُرْآنَ
رَبِيْعَ قَلْبِيْ، وَنُوْرَ صَدْرِيْ،
وَجَلاَءَ حُزْنِيْ، وَذَهَابَ هَمِّيْ.
“Ya Allah!
Sesungguhnya aku adalah hambaMu, anak hambaMu (Adam) dan anak hamba perempuanMu
(Hawa). Ubun-ubunku di tanganMu, keputusan-Mu berlaku padaku, qadhaMu kepadaku
adalah adil. Aku mohon kepadaMu dengan setiap nama (baik) yang telah Engkau
gunakan untuk diriMu, yang Engkau turunkan dalam kitabMu, Engkau ajarkan kepada
seseorang dari makhlukMu atau yang Engkau khususkan untuk diriMu dalam ilmu
ghaib di sisiMu, hendaknya Engkau jadikan Al-Qur’an sebagai penenteram hatiku,
cahaya di dadaku, pelenyap duka dan kesedihanku ”.(HR. Ahmad 1/391. Menurut pendapat Al-Albani, hadits
tersebut adalah sahih).
Selasa, 15 Maret 2016
DALIL AL QUR’AN MEMILIH PEMIMPIN
DALIL
AL QUR’AN MEMILIH PEMIMPIN
1.
Al-Qur'an melarang menjadikan orang kafir sebagai Pemimpin
QS. Ali Imran (3) : 28
لا
يَتَّخِذِ الْمُؤْمِنُونَ الْكَافِرِينَ أَوْلِيَاءَ مِنْ دُونِ الْمُؤْمِنِينَ
وَمَنْ يَفْعَلْ ذَلِكَ فَلَيْسَ مِنَ اللَّهِ فِي شَيْءٍ إِلا أَنْ تَتَّقُوا
مِنْهُمْ تُقَاةً وَيُحَذِّرُكُمُ اللَّهُ نَفْسَهُ وَإِلَى اللَّهِ الْمَصِيرُ
"Janganlah orang-orang mukmin mengambil orang-orang
kafir menjadi Wali (Pemimpin/Pelindung) dengan meninggalkan orang-orang
mukmin. Barang siapa berbuat demikian, niscaya lepaslah ia dari pertolongan
Allah, kecuali karena (siasat) memelihara diri dari sesuatu yang ditakuti dari
mereka. Dan Allah memperingatkan kamu terhadap diri (siksa)-Nya. Dan hanya
kepada Allah kembali(mu)."
LARANGAN MEMILIH PEMIMPIN NON MUSLIM
LARANGAN MEMILIH PEMIMPIN NON MUSLIM
Seperti kita yakini
bahwa Dienul Islam adalah satu-satunya agama yang mengatur aspek kehidupan
termasuk bernegara dan memilih pemimpin. Islam mengajarkan pemeluknya untuk
memilih pemimpin yang beriman, jujur dan adil, sebaliknya Islam melarang
ummatnya untuk memilih pemimpin kafir meskipun jujur dan adil.
Sehubungan dengan hal
di atas terdapat firman Allah :
لآ يَتَّخِذُ المُؤْمِنُوْنَ
الكَافِرِيْنَ أَوْلِيآءَ مِنْ دُوْنِ المُؤْمِنِيْنَ
Janganlah
Mu`minin menjadikan orang-orang kafir sebagai sahabat lebih dari Mu`minin ...
(ali-Imran 28)
JANGAN SALING MENDENGKI
JANGAN
SALING MENDENGKI
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ
اللهِ صلى الله عليه وسلم : لاَ تَحَاسَدُوا وَلاَ تَنَاجَشُوا وَلاَ تَبَاغَضُوا
وَلاَ تَدَابَرُوا وَلاَ يَبِعْ بَعْضُكُمْ عَلَى بَيْعِ بَعْضٍ وَكُوْنُوا
عِبَادَ اللهِ إِخْوَاناً . الْمُسْلِمُ أَخُو الْمُسْلِمِ لاَ يَظْلِمُهُ وَلاَ
يَخْذُلُهُ وَلاَ يَكْذِبُهُ وَلاَ يَحْقِرُهُ . التَّقْوَى هَهُنَا –وَيُشِيْرُ
إِلَى صَدْرِهِ ثَلاَثَ مَرَّاتٍ – بِحَسَبِ امْرِئٍ مِنَ الشَّرِّ أَنْ يَحْقِرَ
أَخَاهُ الْمُسْلِمَ، كُلُّ الْمُسْلِمِ عَلَى الْمُسْلِمِ حَرَامٌ دَمُهُ
وَمَالُهُ وَعِرْضُهُ
(رواه مسلم)
HANYA BOLEH IRI PADA DUA ORANG
HANYA BOLEH IRI PADA DUA ORANG
Dari ‘Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, ia
berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لاَ
حَسَدَ إِلاَّ فِى اثْنَتَيْنِ رَجُلٌ آتَاهُ اللَّهُ مَالاً فَسُلِّطَ عَلَى
هَلَكَتِهِ فِى الْحَقِّ ، وَرَجُلٌ آتَاهُ اللَّهُ الْحِكْمَةَ ، فَهْوَ يَقْضِى
بِهَا وَيُعَلِّمُهَا
“Tidak boleh hasad/iri (ghibtoh) kecuali pada dua orang,
yaitu orang yang Allah anugerahkan padanya harta lalu ia infakkan pada jalan
kebaikan dan orang yang Allah beri karunia ilmu (Al Qur’an dan As Sunnah), ia
menunaikan dan mengajarkannya.” (HR. Bukhari no. 73 dan Muslim no. 816)
Langganan:
Postingan (Atom)